MAKALAH ILMU GIZI
“PENCERNAAN, PENYERAPAN,
TRANSPORTASI, UTILISASI, EKSKRESI, KEBUTUHAN, DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
LEMAK”
DISUSUN OLEH:
NAMA: IOTA HELENA ARIFIN
HASAN
NIM: J1A113034
KELAS: A
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
2014
KATA PENGANTAR
Tiada
kata yang lebih indah kecuali jutaan rasa syukur yang memenuhi segenap jiwa
yang lemah dan tiada daya. Jika bukan karena rahmat dan karunia Allah SWT, maka
makalah ilmu gizi ini tidak akan bisa terselesaikan. Tidak lupa pula salam dan
shalawat penulis sampaikan kepada Nabi besar kita Rasulullah Muhammad saw,
kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya serta pengikutnya.
Makalah
ini dibuat selain untuk melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswi kesehatan
masyarakat, juga bertujuan untuk mengetahui dan menambah wawasan kita tentang
ilmu gizi khususnya tentang Lemak.
Penulis
berharap dengan makalah ini, para mahasiswa dan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang lemak, tentang pencernaannya, penyerapannya,
transportasinya, utilisasi, ekskresi, kebutuhan lemak serta dampak kekurangan
dan kelebihan lemak. Dan penulis juga berharap dengan dibuatnya tugas ini
meskipun penuh dengan kekurangan, dapat membuat dosen pengajar memberi nilai
yang baik kepada penulis.
Akhir
kata, terima kasih bagi para pembaca yang telah menyempatkan waktunya untuk
membaca makalah ini yang masih penuh dengan kekurangan.
Kendari, 19 April 2014
Penulis,
IOTA HELENA ARIFIN
HASAN
NIM. J1A113034
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………….…………………………………………………….…..………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………..…………………………..……………….…….…..……..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..……………..…..…….………..……….1
1.1
LATAR BELAKANG………………………………………….…………….…………….………….1
1.2
RUMUSAN MASALAH……………………………….…………………..………….…………..2
1.3
TUJUAN PENULISAN…………………………………..……….……….………….….…………2
1.4
MANFAAT PENULISAN………………………………..….…………….………….….………..2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………….…………………………….……….….……….3
2.1
DEFINISI, STRUKTUR, JENIS DAN SUMBER LEMAK……………………..….……………3
2.2
PROSES PENCERNAAN LEMAK……………………………….……….…………….…….……..5
2.3
PROSES PENYERAPAN LEMAK……………………………………….…….…………………….8
2.4
PROSES TRANSPORTASI LEMAK…………………………………..…………………………….9
2.5
UTILISASI LEMAK……………………………………………………………………………………..10
2.6
PROSES EKSKRESI LEMAK…………………………………………………………………………12
2.7
KEBUTUHAN LEMAK BAGI TUBUH…………………………………………………….……..13
2.8
DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN LEMAK…………………………………….13
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….15
3.1
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………….…..15
3.2
SARAN………………………………………………………………………………………….………….15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lemak sangat berperan
penting dalam tubuh manusia, Sebagai zat yang dibutuhkan tubuh, lemak merupakan sumber energi yang
paling besar. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori, lebih besar dari kalori
yang dihasilkan karbohidrat dan protein.
Lemak juga membantu penyerapan beberapa vitamin (vitamin A,D,
E, dan K) dalam tubuh agar tubuh tetap sehat. Dengan bantuan lemak, sel-sel
dalam tubuh juga dapat dibangun dan bekerja dengan baik. Misalnya, lemak
merupakan penyusun sel-sel dengan menyelimuti setiap sel saraf sehingga membuat
saraf dapat menghantar pesan dengan lebih cepat dan baik.
Tubuh juga menggunakan lemak untuk memproduksi berbagai hormon
dalam tubuh misalnya seperti prostaglandin yang berperan dalam mengatur
berbagai fungsi tubuh yang penting seperti tekanan darah, sistem saraf, denyut
jantung, elastisitas pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Selain itu, lemak ternyata berperan penting dalam memelihara
kulit, rambut, dan berbagai organ penting dalam tubuh seperti ginjal, liver,
organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat.
Walaupun
lemak memiliki manfaat bagi kesehatan, lemak juga cenderung berbahaya bagi
kesehatan, jika levelnya diatas normal. Karena bila kadar lemak ditubuh sudah
di atas normal, maka bisa memberi faktor resiko berbagai macam penyakit
kardivascular, obesitas dan umur pendek.
Maka
dari itu, kita harus mengetahui lebih dalam lagi tentang lemak, kita harus mengetahui
bagaimana proses pencernaan, penyerapan, transportasi, utilisasi, ekskresi
lemak, dan kita harus mengetahui kebutuhan lemak tubuh kita . agar lemak
didalam tubuh kita tidak berubah menjadi lemak jahat yang membahayakan
kesehatan, serta kita juga harus mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan
lemak didalam tubuh kita.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa definisi lemak serta bagaimana
struktur, jenis dan sumber lemak?
2.
Bagaimana proses pencernaan lemak?
3.
Bagaimana proses penyerapan lemak?
4.
Bagaimana proses transportasi lemak?
5.
Apa saja utilisasi lemak?
6.
Bagaimana proses ekskresi lemak?
7.
Bagaimana kebutuhan lemak bagi tubuh?
8.
Apa saja dampak kekurangan dan kelebihan
lemak?
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah
ini bertujuan agar pembaca dapat:
1.
Mengetahui
definisi, struktur, jenis dan sumber lemak
2.
Mengetahui proses
pencernaan lemak
3. Mengetahui
proses penyerapan lemak
4. Mengetahui
proses transportasi lemak
5. Mengetahui
utilisasi lemak
6. Mengetahui
proses ekskresi lemak
7. Mengetahui
kebutuhan lemak bagi tubuh
8. Mengetahui dampak
kekurangan dan kelebihan lemak
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan tentang definisi, struktur, jenis dan sumber lemak
2. Memberikan pengetahuan tentang proses pencernaan lemak
3.
Memberikan pengetahuan
tentang proses penyerapan lemak
4.
Memberikan
pengetahuan tentang proses transportasi lemak
5.
Memberikan
pengetahuan tentang utilisasi lemak
6.
Memberikan
pengetahuan tentang proses ekskresi lemak
7.
Memberikan
pengetahuan tentang kebutuhan lemak bagi tubuh
8.
Memberikan
pengetahuan tentang dampak kekurangan dan kelebihan lemak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi,
Struktur, Jenis dan sumber Lemak
2. 1.1 Definisi Lemak:
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok
besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya
A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak
secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut
adiposa.
2.1.2 Struktur lemak
Unsur
penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan
kadang-kadang Fosforus(P) serta Nitrogen(N).
Molekul
lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul
asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon(CH) dan gugus
Karboksil(-COOH).Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap
gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
2.1.3
Jenis Lemak:
Berdasarkan komposisi kimianya lemak
terbagi atas tiga,yaitu:
1. Lemak
Sederhana
Lemak sederhana tersusun
oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh
senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana
yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
2.
Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan
gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah
lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan
antara lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara
lipid,fosfat dan kolin).
3.
Lemak Asli (Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa
yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol dan asam
lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:
- Asam lemak Jenuh,bersifat
non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud
padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani,misalnya
mentega.
- Asam lemak tidak jenuh, bersifat
esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair
pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati,misalnyya
minyak goreng.
2.1.4 Sumber Lemak:
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat
dibedakan menjadi 2,yaitu
- Lemak yang berasal daari
tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati
adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
- Lemak yang berasal dari
hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang mengandung lemak
hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.
2.2 Pencernaan
Lemak
2.2.1 Mulut
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni
dengan dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil
lemak ke dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam
bolus akan dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke
lambung dan dimulailah pencernaan yang sesungguhnya.
2.2.2
Lambung
Lambung
mensekresikan getah lambung yaitu cairan jernih bewarnakuning pucat yang
mengandung HCL 0,2-0,5% dengan pH sekitar 1,0.Getah lambung terdiri atas 97-99%
air. Sisanya berupa musin (lendir)serta garam anorganik dan enzim pencernaan
yaitu, pepsin renin sertalipase. Enzim lipase inilah yang akan mencerna makanan
yangmengandung lemak.Panas lambung merupakan faktor penting untuk mencairkanmassa
lemak yang berasal dari makanan den proses emulsifikasinyaterjadidenagn bantuan
kontraksi peristaltik. Lambung menyekresikanlipase lambung (lipase gastrik)
yang pada manusia merupakan lipaseprodeudenal utama. Lipase lingualdan gastrik
memulai pencernaanlemak dengan menghidrolisis triasilgliserol yang mengandung
asamlemak rantai pendek. Sedanga, dan pada umumnya asam lemak tak jenuh
rantai panjang untuk membentuk terutama asam lemak bebas dan1,2-diasilgliserol
dengan ikatan sn-3 ester sebagai tempat hidrolisisutamanya. Enzim ini hancur
pada pH rendah, tetapi bekerja aktif
Panas lambung merupakan faktor
penting untuk mencairkan massa lemak yang berasal dari makanan den proses
emulsifikasinya terjadidenagn bantuan kontraksi peristaltik. Lambung menyekresikan
lipase lambung (lipase gastrik) yang pada manusia merupakan lipase prodeudenal
utama. Lipase lingualdan gastrik memulai pencernaan lemak dengan menghidrolisis
triasilgliserol yang mengandung asam lemak rantai pendek. Sedangkan, dan pada
umumnya asam lemak tak jenuh rantai panjang untuk membentuk terutama asam lemak
bebas dan 1,2-diasilgliserol dengan ikatan sn-3 ester sebagai tempat hidrolisis
utamanya. Enzim ini hancur pada pH rendah, tetapi bekerja aktif setelah makan
karena kerja pendaparan yang dimiliki protein makanan di dalam lambung. Nilai
optimum pH yang dimiliki cukup luas yaitu sekitar 3,0-6,0.
Lipase prodeudenal berperan penting selama
periode neonatal, yaitu pada seaat aktivitas lipase pankreas masih rendah
sementara lemak susu harus dicerna. Akibat waktu retensi selama 2-4 jam di
dalam lambung, sekitar 30% triasilgliserol makanan dapat diserap pada selang
waktu tersebut, sebaian besar pada satu jam pertama. Lemak susu mengandung asam
lemak rantai sedang dan pendek yang cenderung mengalami esterifikasi pada
posisi sn-3. Oleh sebab itu, lemak susu merupakan substrat yang baik bagi enzim
lipase gastrik. Asam lemak hidrofilik rantai pendek dan sedang yang dilepas
akan diserap melalui dinding lambung dan masuk ke vena porta, sementara asam lemak
rantai panjang larut di dalam droplet lemak dan terus melintas ke deudenum.
2.2.3
Usus Halus
Asam lemak rantai panjang yang
tidak diserap oleh dinding lambung akan melintas menuju ke deudenum bersama
dengan kimus (isi lambung) yang lainnya. Setelah masuk ke deudenum, isi lambung
akan diemulsikan dengan garam empedu dan getah pankreas yang disekresikan
masing-masing dari empedu dan dari pankreas. Di dalam usus inilah ynag nantinya
akan menguraikan asam lemak yang belum dapat diabsorbsi sehingga nantinya sapat
diabsorbai di lumen usus.
Lipase pankreas mula-mula akan
menyerang hubungan (link) esrer primer triasilgliserol. Lipase pankreas bekerja
pada antarmuka (interface) air minyak droplet lipid yang teremulsi halus dan
terbentuk akibat gerak agitasi mekanik di dalam usus adanya produk hasil kerja
lipase lingual dan gastrik, yaitu garam empedu, kolipase (protein di dalam
getah pankreas), fosfolipid, dan fosfolipase A2 (juga terdapat dalam
getah pankreas).
Kemunculan asam-asam lemak bebas
akibat kerja lipase lingual dan gastrik memfasilitasi hidrolisis oleh lipase
pankreas, khususnya hidrolisis triasilgliserol susu. Fosfolipase A2
dan kolipase disekresikan dalam bentuk–pro dan membutuhkan pengaktifan ikatan
peptida spesifik oleh hidrolisis triptik. Pengaktifan prolipase terjadi dengan
pengeluaran pentapeptida dari ujung terminal amino. Pentaamino inilah yang
bekerja sebagai sinyal atas rasa kenyang untuk lipid dan diberi nama enterostatin.
Karena sulitnya ikatan ester
sekunder di dalam triasilgliserol dihidrolisis oleh lipase pankreas, pencernaan
triasilgliserol berlangsung dengan pengeluaran bagian terminal asam lemak untuk
mrnghasilkan 2-monoasilgliserol. Mengingat bagian asam lemak ini berangkai
melalui suatu ikatan ester sekunder, agar terjadi hidrolisis sempurna,
pengeluarannya memerlukan reaksi isomerasi menjadi ikatan ester primer.
Peristiwa ini merupakan peristiwa yang berjalan cukup lambat, akibatnya
2-monoasilgliserol menjadi produk akhir utama dari pencernaan triasilgliserol
dan hanya seperepmat jumlah triasilgliserol yang dikonsumsi dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol.
2.2.4 Usus Besar
Sisa lemak dan kolesterol terkurung dlm serat makan
dan dikeluarkan melalui feses.
Saluran Pencernaan
|
Proses
Pencernaan
|
1. Mulut
|
Bercampur dengan kelenjar ludah
yang mengandung enzim lipase lingual
|
2. Esofagus
|
Tidak ada pencernaan
|
3. Lambung
|
Lipase lingual memulai
hidrolisis terbatas: trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak
• Lemak susu lebih
banyak dihidrolisis
• Lipase lambung
menghidrolisis lemak dalam jumlah terbatas
|
4. Usus
Halus
|
• Bahan empedu
mengemulsi lemak.
• Lipase dari pangkreas
dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi
digliserida, monogliserida, asam lemak dan gliserol
• Fosfolipase dari
pancreas menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan lisofosfogliserida.
• Kolesterol
esterase dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol
|
5. Usus
Besar
|
Sisa lemak dan kolesterol
terkurung dlm serat makan dan dikeluarkan melalui feses
|
Tabel : Proses Pencernaan Lipid
2.3 Penyerapan Lipid
Hasil
pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa usus halus
dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Untuk
bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai
panjang (C8-C10) dapat langsung diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi
asam lemak dengan rantai panjang, monogliserida harus diubah menjadi
trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol,
fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron
(jenis lipoprotein—alat angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan –
jaringan adiposa melewati limfe menuju ke darah.
Hasil Pencernaan
Lipid
|
Absorpsi
|
Gliserol
Asam lemak rantai pendek (C4-6)
Asam lemak rantai menengah (C8-10)
|
Diserap langsung ke dalam darah
|
Asam lemak rantai panjang
Monogliserida
|
Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus halus
|
Trigliserida
Kolesterol
Fosfolipida
|
Membentuk kilomikron, masuk ke dalam limfe kemudian ke
dalam darah
|
Tabel : Penyerapan Lipid
2.4 Transportasi Lemak
Pemrosesan dan distribusi lipid dijelaskan dalam 8 yaitu:
1. Triasilgliserol yang
berasal dari diet makanan tidak larut dalam air. Untuk
mengangkutnya menuju
usus halus dan agar dapat diakses oleh enzim yang dapat larut di air seperti
lipase, triasilgliserol tersebut disolvasi oleh garam empedu seperti kolat dan
glikolat membentuk misel.
2. Di usus halus enzim
pankreas lipase mendegradasi triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol diabsorbsi ke dalam mukosa usus.
3. Di dalam mukosa usus
asam lemak dan gliserol disintesis kembali menjadi triasilgliserol
4. Triasilgliserol tersebut
kemudian digabungkan dengan kolesterol dari diet makanan dan
protein khusus membentuk agregat yang disebut kilomikron.
5. Kilomikron bergerak melalui sistem
limfa dan aliran darah ke jaringan-jaringan.
6. Triasilgliserol diputus pada dinding
pembuluh darah oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
7. Komponen ini kemudian diangkut menuju
sel-sel target.
8.
Di dalam sel otot (myocyte) asam lemak dioksidasi untuk energi dan di
dalam sel adipose (adipocyte) asam lemak diesterifikasi untuk disimpan
sebagai triasilgliserol.
Selama olah raga, otot membutuhkan dengan cepat sejumlah
energi simpanan. Asam lemak
yang disimpan dalam adipocyte dapat dilepaskan dan ditransport ke myocyte
oleh serum albumin untuk
didegradasi menghasilkan energi.
Ada 3 sumber
asam lemak untuk metabolisme energi pada hewan, yaitu:
- suplai triasilgliserol dari makanan
- sintesis triasilgliserol dalam hati jika sumber energi
internal melimpah
- simpanan triasilgliserol dalam adipocytes.
Dalam darah lipid diangkut dalam bentuk kilomikron,
Lipoprotein, dan Albumin, Kilomikron merupakan pengangkut Trigliserida dari
bahan yang terdiri dari asam-asam lemak bebas berantai panjang terdiri dari
protein. karena lipid tidak dapat larut dalam air, bentuk Lipid non polar harus
bergabung dengan Lipid Amfipatik dan Protein untuk membentuk Lipoprotein yang
bisa campur dengan air sehingga dapat diangkut antar jaringan didalam plasma
darah yang akueosa.
2.5 Utilisasi
Lemak
Jumlah kolesterol baik dalam darah
merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak
kolesterol jahat yang di kurangi.
Fungsi lemak tak jenuh ialah :
a) Mengusir
lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar .
b) Mencegah
penyakit kardiovaskuler.
c) Kekakuannya
dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat.
d) Bahan
baku hormon.
e) Membantu
transport vit.larut lemak.
f) Sebagai
bahan insulasi perubahan suhu.
g) Pelindung
organ-organ tubuh bagian dalam.
Cara kerja lemak tak jenuh :
a) Lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang
berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi
membentuk plak.
b) Timbunan lemak (LDL) pada dinding
arteri membentuk plak (kotoran menempel).
c) Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL)
sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke
hati.
Manfaat lemak bagi kesehatan tubuh:
- Melindungi
tubuh. Lemak berfungsi untuk melindungi tubuh kita dari pengaruh cuaca di
sekitar kita, untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan melindungi kita dari
hawa yang sangat panas dan dingin.
- Bagian dari
fungsi tubuh. Lemak merupakan bagian penting untuk menjalankan fungsi
tubuh yang sehat dan normal.
- Membantu
penyerapan vitamin. Lemak berfungsi sebagai pengangkut vitamin A, D, E,
dan K, yaitu sejenis vitamin yang mudah larut dalam lemak. Tanpa lemak
tubuh, Anda bisa kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan timbulnya
beberapa penyakit.
- Bantalan tubuh
yang alami. Lemak merupakan mekanisme bantalan tubuh yang alami. Lemak
mengelilingi dan melindungi beberapa organ vital, dan menjaga sendi-sendi.
Bahkan atlet pun memerlukan lemak untuk melindungi tubuh mereka dari
cidera yang potensial dialami saat berlatih maupun saat bertanding.
- Struktur sel,
kecantikan, dan pertambahan usia. Lemak adalah bagian dari struktur
sel-sel kita, yang penting untuk memelihara kesehatan kulit, rambut, dan
kuku. Meskipun kita rajin fitnes dan tubuh kita kencang, namun lemak tubuh
yang sehat juga akan menjaga kita tetap terlihat feminin, tidak seperti
beberpa selebriti yang membuat tubuhnya terlihat seperti laki-laki.
- Kesuburan. Lemak
tubuh membantu untuk memastikan produksi hormon, termasuk hormon seks.
Wanita, yang memiliki lemak tubuh sangat rendah, cenderung memiliki kadar
estrogen yang juga rendah. Hal ini bisa berakibat terhentinya menstruasi.
- Energi dan daya
tahan tubuh. Dengan memiliki lemak tubuh dalam kadar yang sehat, kita bisa
menghindarkan diri dari penyakit dan kelelahan yang kronis. Selain itu,
lemak tubuh yang rendah akan mengurangi atau menurunkan energi bagi tubuh
2.6 Ekskresi Lemak
Lemak diekskresikan sebagai bahan sisa (waste product) CO2
dan H2O. Jalur ekskresi dari kedua zat ini telah dibicarakan pada ekskresi
bahan sisa karbohidrat.
Lemak di dalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada
sebagian yang terbuang di dalam tinja, kalau tinja mengandung kadar lemak
tinggi dari biasanya, disebut steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja
mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam
lemak.
Absorpsi lemak mudah
terganggu pada berbagai penyakit gastrointestinal, diantaranya pada penyakit
yang disertai diarrhoea, seperti sprue tropik. Juga pada penyakit yang disertai
gangguan sekresi empedu, pencernaan dan penyerapan lemak menderita gangguan dan
banyak lemak terbuang di dalam tinja
Sebagian besar orang dewasa dapat
mencerna dan mengabsorbsi lemak hingga 95%, sisanya, akan dikeluarkan dari
tubuh melalui feses. Garam empedu yang sususannya terdiri dari kolestrol di
dalam usus halus dapat diserap oleh jenis serat tertentu yang selanjutnya akan
ikut dikeluarkan melalui feses. Hal ini dapat menurunkan kadar kolestrol darah.
2.7 Kebutuhan lemak bagi tubuh
American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi
konsumsi lemak maksimal 30% dari total kebutuhan kalori Anda. Namun jika Anda
kelebihan berat badan, memiliki kadar kolesterol tinggi, atau memiliki riwayat
penyakit tertentu, disarankan untuk mengonsumsi di bawah persentase tersebut.
Dalam 1 hari, Kebutuhan lemak total harian Orang Indonesia
dianjurkan tidak melebihi 62 g, dimana total Lemak Jenuh nya tidak boleh
melebihi 18g dan konsumsi kolesterolnya harus dibawah 300 mg/hari. Bahkan bagi
mereka yang menderita penyakit hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), asupan
kolesterol yang berasal dari makanan tidak boleh melebihi 200 mg/hari. Oleh
karena itu para penderita harus benar-benar memperhatikan asupan makanannya.
Sebagai contoh dalam 1 butir kuning telur, kolesterol yang terkandung mencapai
213 mg. Nilainya sudah melebihi batas maksimum 200 mg/hari. Dan tentu asupan
kolesterol yang berlebih apalagi pada penderita kolesterol tinggi sangat
berbahaya bagi tubuh.
2.8 Dampak kekurangan dan kelebihan lemak
2.8.1 Akibat kekurangan lemak
·
Kekurangan
asam lemak esensi (omega 3 dan 6) pada masa janin mengakibatkan penurunan
pada pertumbuhan otak, pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan
penurunan fungsi otak. Yaitu kemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat
diperbaiki kemudian.
·
Kekurangan
asam cinolod pada anak-anak dan dewasa mengakibatkan kelainan pada kulit
yaitu exzema. Pada exzema kulit mengalami inhamasi yaitu radang
disertai panas kering dan bersisik. Exzema terjadi pada bayi yang mendapat
makanan yang mengandung asam cinoled ± 0,1% energy makanan, pada orang dewasa
exzema terjadi jika makanan tidak mengandung lemak untuk memenuhi kecukupan
asam lemak esensial.
·
Kekurangan
lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak diberbagai
jaringan terutama membrane sel. Selain itu terjadi penurunan
efisiensi produksi energi didalam sel.
·
Akan menimbulkan penyakit seperti: busung lapar,
kekurangan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K), penurunan daya tahan
tubuh, kurang tenaga, gangguan tumbuh kembang.
2.8.2 Akibat
kelebihan lemak
Akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi didalam
lemak ± 2 kali kadar energi didalam karbohidrat. Rasa makanan yang berlemak
yang umumnya enak, cenderung mendorong untuk mengkonsumsi berlebihan.
Kegemukkan berkaitan dengan timbulnya penyakit kronis seperti
jantung dan pembuluh darah serta diabetes militus. Peningkatan kadar kolestrol
didalam darah merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dengan gejala awal tekanan darah tinggi kebiasaan dan pola makan
berperan besar dalam pengendalian kadar kolestrol didalam darah.
Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan
perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi,
mengakibatkan tubuh hiper aktif terhadap berbagai zat penyebab alergi.
Meningkatnya rasio asam lemak omega 3/6 didalam sel berperan dalam alergi
dan inflamasi akan menurunkan reaksifitas tubuh terhadap alergi dan inflamasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak adalah senyawa
yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya, lemak mengalami
beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan ekskresi.
Utilitas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga
untuk kebutuhan pangan. Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan
lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu,
kebutuhan lemak dalam tubuh harus diseimbangkan dengan beberapa alternatif
salah satunya adalah gaya hidup sehat.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar
menjaga keseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi
yang masuk di dalam tubuh itu berlebih atau kurang, maka akan berdampak pada
tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup sehat dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA